Parenting: 7 Hal yang Membuat Anak Kuat dan Percaya Diri

Tidak ada formula ajaib yang dapat Anda gunakan untuk membesarkan anak-anak Anda. Karena tidak ada satu pun yang benar dan tidak ada satu pun yang salah. Di satu sisi, karena setiap anak berbeda dan bereaksi berbeda. Tapi juga karena orang tua punya pemikiran berbeda.

Namun semua orang setuju bahwa anak-anak perlu dan harus mempelajari hal-hal tertentu agar dapat mandiri dan aman pada suatu saat. Cara orang tua melakukan hal ini setidaknya bersifat individual seperti halnya anak-anak. Namun, suatu pola masih dapat dikenali. Kami bertanya kepada ibu kami dan mengungkapkan tips yang paling umum.

1. Kenali dan tingkatkan kemampuan menerima kritik

Penting untuk memuji anak-anak atas hal-hal yang telah mereka lakukan dengan sangat baik, indah, atau gigih. Fokus pujian tidak harus selalu pada hasil, melainkan pada usaha yang dilakukan untuk membawa anak sampai pada titik ini. Tetap jujur ​​sangatlah penting. Tidak ada yang lebih mengejutkan jiwa seorang anak selain mengetahui bahwa pujian itu hanyalah sebuah kebohongan.

Selain kritik positif dan menguatkan, mempelajari cara menghadapi kritik negatif juga sama pentingnya. Karena hanya mereka yang bisa mengenali kesalahannya yang benar-benar bisa belajar darinya. Dalam hal mengenali kesalahan, anak memerlukan bantuan yang cermat sejak awal. Kritik yang membangun sangat penting di sini.

2. Biarkan anak Anda melakukannya!

Bahkan pada usia dini, kemandirian merupakan hal yang penting bagi anak. Tentu saja kadang-kadang ada yang tidak beres, misalnya saat anak pertama kali memegang sendok sendirian atau kemudian berpakaian sendiri. Namun seorang anak tumbuh dari setiap kesempatan ini. Terutama ketika Anda melakukannya dengan benar untuk pertama kalinya setelah berkali-kali gagal.

Semakin besar usia seorang anak, semakin besar pula pencapaian yang harus mereka atasi, namun semakin besar juga langkah menuju kemandirian. Pertemuan pertama dengan sahabat tanpa orang tua, pertama kali berangkat sekolah sendirian, pertama kali naik bus sendirian. Semakin kita sebagai orang tua bisa melepaskan anak kita (yang selalu sulit dilakukan), semakin kuat dan besar rasa percaya diri anak tersebut.

3. Biarkan anak Anda mengambil keputusan

Anak Anda ingin merasa menjadi anggota keluarga seutuhnya sejak usia dini. Tunjukkan padanya bahwa suaranya penting dan dengarkan. Biarkan dia mengambil keputusan. Meskipun terkadang Anda yakin bahwa ini tidak benar. Biarkan anak Anda memiliki pengalaman positif dan negatif. Ia akan belajar dari keduanya.

Siapa pun yang belajar membuat keputusan sendiri juga belajar menghadapi konsekuensinya. Dan itu penting di kemudian hari. Siapapun yang bisa mengambil keputusan tidak akan menghindar dari tantangan dan terkadang mengambil risiko.

4. Berikan hadiah berupa waktu dan kedekatan fisik

Bagi anak-anak, sangatlah penting bagi kita untuk menyediakan waktu yang cukup untuk mereka. Ada pula yang berpelukan, karena kedekatan fisik membuat anak bisa merasakan betapa disayanginya.

Tepukan penuh kasih di kepala, pelukan hangat, atau berpelukan di sofa – inilah sikap yang dibutuhkan anak Anda. Hal ini membuat mereka merasa aman, tenteram, dan diterima. Tunjukkan pada anak Anda bahwa mereka adalah orang paling penting di dunia bagi Anda.

5. Cinta tanpa syarat

Setiap anak memunculkan ide-ide yang kurang cemerlang pada suatu saat. Kemudian benda-benda itu pecah, hilang, atau rusak. Tentunya sebagai orang tua Anda tidak harus menerima begitu saja dan tentunya tidak harus melepaskan anak Anda dari setiap kesulitan.

Namun, dalam segala hal, baik dan buruk, seorang anak perlu memberi tahu mereka bahwa orang tuanya selalu ada dan menyayanginya. Bahwa ia dicintai tanpa syarat. Meskipun orang tuanya sepertinya bukan penggemar terbesarnya karena sesuatu yang bodoh.

6. Berikan tunjangan pada anak Anda

Seorang anak harus tumbuh dengan perasaan bahwa mereka selalu dapat mengandalkan bantuan orang tua. Ia perlu mengetahui bahwa hal itu dapat dipahami. Dia perlu tahu bahwa orang tuanya ada untuk mendukungnya. Kepercayaan dasar ini terkadang membantunya mengambil risiko. Dan itu membantunya memahami apa artinya berada di sana untuk satu sama lain.

Memberikan dukungan tidak hanya berarti mendampingi anak dalam situasi sulit. Situasi sehari-hari, gerak tubuh dan ritual seperti waktu makan yang tetap atau menonton serial bersama atau mengobrol tentang hari sebelum tidur juga memberikan dukungan.

7. Biarkan dia melakukan kontak dengan anak lain sejak dini

Agar anak Anda dapat mengembangkan keterampilan sosialnya, sangatlah penting bagi mereka untuk memiliki kesempatan untuk bersama anak-anak lain sejak usia dini, baik di tempat penitipan anak, kelompok bermain, atau pertemuan rutin dengan teman-temannya.

Anak-anak belajar keterampilan penting dari dan bersama anak-anak lain. Anda belajar untuk berbagi, menegaskan diri sendiri, dan berkompromi. Mereka belajar untuk berdebat, bersikap perhatian dan apa artinya menjadi bagian dari suatu kelompok. Dan yang terpenting, ketika berinteraksi dengan anak-anak yang lebih kecil, anak-anak seusianya, atau anak-anak yang lebih tua, mereka belajar menerima batasan mereka sendiri dan batasan orang lain.

Topik lainnya: