© AdobeStock/ kerkezz
Ibu yang lebih tua mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangan kognitif anaknya
Investigasi yang dilakukan oleh Kantor Federal untuk Perlindungan Sipil menunjukkan mengapa hal ini terjadi.
Para ilmuwan cukup yakin bahwa 50% kecerdasan seseorang diwariskan. Orang tua memiliki pengaruh besar pada separuh lainnya, misalnya. B. berdasarkan usia mereka.
Ilmu pengetahuan telah membuktikan hal itu. Selain banyak hal lain yang juga didapat keturunannya darinya. SatuStudi oleh Institut Federal untuk Perlindungan Sipil (BIB)sekarang menunjukkan bahwa anak-anak dari ibu yang lebih tua rata-rata lebih baik dalam matematika. Selain itu, keterampilan sosial mereka lebih berkembang dibandingkan anak dari ibu yang lebih muda.
Baca juga:
Alasan dilakukannya penelitian BIB adalah hasil penelitian di negara lain yang menunjukkan bahwa peran sebagai ibu di kemudian hari memiliki pengaruh yang sangat positif terhadap perkembangan anak. Untuk dapat memeriksa hasil ini di Jerman, para ilmuwan memeriksa data dari Panel Pendidikan Nasional (NEPS-SC1) dan melakukan survei berulang terhadap orang tua dan anak-anak berusia antara 4 dan 9 tahun di Jerman.
Hasilnya menunjukkan: Jika para ibu berusia kurang dari 30 tahun ketika anaknya lahir, semakin banyak anak-anak tersebut yang memiliki kemampuan matematika di bawah rata-rata. Anak-anak dari ibu yang berusia 30 tahun atau lebih saat lahir cenderung memiliki kemampuan matematika rata-rata dan terkadang lebih tinggi. Gambaran serupa, meski tidak terlalu berbeda, muncul dalam hal keterampilan sosial-emosional.
Baca juga:
Hasilnya menunjukkan bahwa usia ibu tampaknya memiliki pengaruh lebih besar terhadap perkembangan kognitif anak. Tetapi hanya jika Anda melihatnya secara terpisah.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain, menjadi jelas bahwa bukan hanya usia ibu yang mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangan kognitif anak, namun lingkungan belajar juga bisa mempunyai pengaruh yang kurang lebih positif.
Tingkat pendidikan ibu lebih penting dibandingkan umur
Sebagaimana dikemukakan oleh para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini, perkembangan anak “bergantung pada lingkungan belajar anak-anak, yang dibentuk oleh rumah orang tua mereka, terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan anak.” Dan hal ini, menurut para peneliti, mempunyai kaitan yang sempit sumber daya keuangan dan waktu orang tua.
Karena ibu yang lebih tua umumnya memiliki pendidikan yang lebih baik (akademis), mereka akan mempunyai pekerjaan dengan gaji yang lebih baik, sehingga memberi mereka lebih banyak sumber daya keuangan. Hal ini memungkinkan para ibu untuk mendukung anak mereka dengan lebih boros.
Baca juga:
Evaluasi penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu yang lebih tinggi dan pendapatan rumah tangga yang lebih tinggi hampir sepenuhnya menjelaskan perbedaan kemampuan matematika anak.
Kemitraan yang utuh, aktivitas bersama ibu-anak, serta kesejahteraan dan kepuasan hidup ibu juga berdampak positif pada perkembangan kognitif anak.
Lebih banyak dukungan untuk ibu muda
Karena bukan hanya usia ibu yang penting bagi perkembangan kognitif anak, namun sumber daya yang tersedia bagi ibu dan kondisi hidup yang positif, para ilmuwan merekomendasikan agar ibu muda diberikan dukungan yang lebih banyak dan lebih baik. Hal ini terutama merupakan pilihan penitipan anak yang didanai publik dan dapat membantu ibu dan anak.
Di satu sisi, menurut para ilmuwan, mereka akan membantu “memastikan dukungan yang tepat untuk anak-anak”. Di sisi lain, mereka memberikan kesempatan kepada para ibu untuk menyelesaikan pelatihan atau studinya bahkan dengan anak-anaknya.
Topik keluarga lainnya: